Selasa, 19 Oktober 2010

Mirisnya budaya mengemis saat ini

Sebagai Negara yang sedang berkembang, di Indonesia banyak menjamur masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat kita. Masalah-masalah ini tidak bisa lepas dari pengaruh perekonomian negara kita yang sampai saat ini masih terombang-ambing, belum mampu untuk stabil, apalagi meningkat. Bahkan, keadaan kehidupan di masayarakat kita menunjukkan penurunan dalam perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari merebaknya kemiskinan. Meningkatnya kemiskinan ini sangat terasa di daerah pedesaan. Ketidakadilan ekonomi yang menimpa daerah pedesaan menyebabkan gelombang perpindahan pemuda dan pemudi dari desa ke kota. Mereka berpikir bahwa lebih mudah untuk mencari uang di kota, daripada di desa. Namun sebagian besar dari mereka tidak memiliki akses keilmuan, akses ekonomi, maupun akses sosial, yaitu masih rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan rata-rata angkatan kerja. Akhirnya mereka mencari penghidupan di sektor-sektor informal, menjadi pengamen, pengemis, dan gelandangan.

salah satu buktii ketika saya sedang membaca baca sebuah artikel.....ada sesuatu yang sangat menarik 
yaitu ada sebuah desa di Desa Pragaan Daya, Kabupaten Sumenep. dimana notabenya hampir semua penduduknya menjadi seorang pengemis,bahkan budaya mengemis mereka jadikan sebuah jaringan mata pencarian yang bisa dibilang sangat fantastis dari hasil mengemis mereka mampu mempunyai rumah
berlantai dua, seluruh dindingnya berkeramik.di teras rumah, sejumlah warga, termasuk anak-anak, tampak menggunakan telepon seluler. Beragam jenis kendaraan, seperti sepeda motor dengan warna kinclong terparkir rapi.
Masalah ini difokuskan pada pengemis dimana mengemis bisa dibilang telah membudaya di masyarakat kita. Dapat kita lihat dari banyaknya para pengemis, tak hanya di kota-kota besar, namun juga di seluruh indonesia Hampir semua perempatan jalan bisa ditemui pengemis,  sekitar wilayah traffic light setiap hari dan bahkan sampai dini hari tersebar pengemis-pengemis jalanan. Hal ini tentunya sangat menyedihkan kita melihat kondisi masyarakat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar